Perkuliahan 4: Filsafat Ilmu

 

Topic: FILSAFAT ILMU
Time: Sep 16, 2022 19:30 PM Jakarta
Join Zoom Meeting
https://us06web.zoom.us/j/89805519333?pwd=amU5RS9QRFR3MTJSODdEelNQSnhXUT09
Meeting ID: 898 0551 9333
Passcode: MIKOM22

ISU-ISU FILOSOFIS ILMU KOMUNIKASI


Stephen W. Littlejohn & Karen A. Foss dalam Theories of Humani Communication (2009) menguraikan isu-isu filosofis atau meta teori dalam Ilmu Komunikasi:

Epistemologis

  1. Apakah pengetahuan itu ada karena pengalaman?
  2. Apakah pengetahuan itu bersifat pasti?
  3. Proses apa yang menyebabkan pengetahuan tumbuh?
  4. Apakah sepatutnya pengetahuan itu dipahami secara terpisah atau menyeluruh?
  5. Apakah pengetahuan itu harus eksplisit?
Dari pertanyaan-pertanyaan epistemologis ada empat jawaban:
  • Pengetahuan itu ada karena kekuatan manusia untuk mengetahui kebenaran.
  • Aliran empirisme, bahwa pengalaman tumbuh dan mengendap dalam persepsi.
  • .Aliran konstruktivisme, bahwa manusia menciptakan pengetahuan untuk keperluan pragmatis, dan oleh karena itu manusia memproyeksikan dirinya dalam atau dari apa yang mereka alami.
  • Aliran konstruktivisme sosial, yang menjelaskan bahwa pengetahuan merupakan produk interaksi simbolik) damlam suatu kelompok sosial.

Ontologis

  • Apakah manusia membuat pilihan yang sebenarnya? Apakah real choice itu dapat dicapai? Golongan determinis menganggap manusia hanya merespon pada kondisi lingkungannya. Jadi, manusia itu reaktif dan pasif. Kalangan pragmatis beranggapan manusia itu merencanakan kegiatan ke depan yang berguna untuk dirinya. Manusia membuat keputusan, bersifat aktif serta menentukan sendiri tujuan-tujuannya.
  • Apakah perilaku manusia sebaiknya dipahami secara permanen atau temporal? Kondisi temporal manusia adalah state (keadaan, pernyataan) bersifat dinamis, dan kondisi permanen adalah trait (watak,ciri) bersifat statis.
  • Apakah pengalaman manusia bersifat individual atau sosial? Walaupun makhluk sosial, manusia bersifat individual, diteliti dengan unit analisis individu. Tapi, menurut Littlejohn, manusia dalam konteks komunikasi lebih baik dipahami dalam konteks anggota kelompok sosial. Maka unit analisis adalah lingkungan sosial karena terkait dengan proses interaksi antarmanusia. Apalagi pada era keterhubungan atau berjaringan seperti zaman revolusi 4.0 ini.
  • Atas dasar apa komunikasi dikontekstualisasikan? Apakah perilaku manusia itu diatur oleh prinsip-prinsip universal atau situasional? Ada filosof yang menekankan pentingnya norma universal. Namun, Sebagian lainnya menekankan pentingnya konteks yang ada. Menurut Littlejohn, sebaiknya dalam studi komunikasi menyetujui pengaruh dari keduanya, baik faktor-faktor universal maupun situasional yang tumbuh ada.

Aksiologis

  • Dapatkah teori (dalam ilmu komunikasi) bersifat bebas nilai atau tidak? Ilmu pengetahuan klasik menilai teori dan hasilnya bebas nilai (value free) dan menampilkan fakta-fakta apa adanya. Bila nilai peneliti memengaruhi hasil penelitian disebut bad science. Pandangan lain menyatakan, sekalipun secara substansi hasil penelitian bisa bebas nilai, namun secara teknis terdapat nilai-nilai yang turut memengaruhi perkembangan ilmu pengetahuan.
  • Apakah ilmuwan memengaruhi teori yang dihasilkan atau tidak? Mashab tradisional menegaskan seorang ilmuwan harus hati-hati dalam melakukan riset, sehingga aspek akurasi dipertahankan. Kritik terhadap mazhab klasik menyebutkan bahwa setiap penelitian selalu ada distorsi. Karena ada distorsi maka setiap teori terdapat "campur tangan" dari ilmuwan yang menelitinya.
  • Apakah ilmuwan memengaruhi proses sosial atau tidak? Hal ini, sama dengan pertanyaan apakah ilmuwan harus tetap objektif atau harus berperan aktif membantu masyarakat dalam proses perubahan secara positif. Ilmuwan memiliki tanggung jawab moral mempromosikan nilai-nilai positif dalam masyarakat. Bisa nilai-nilai universal atau yang tumbuh dan adadalam sejarah secara nyata.

0 Komentar