Pertemuan 3: Filsafat Ilmu

 

Topic: FILSAFAT ILMU
Time: Sep 09, 2022 19:30 PM Jakarta
Join Zoom Meeting
https://us06web.zoom.us/j/89805519333?pwd=amU5RS9QRFR3MTJSODdEelNQSnhXUT09
Meeting ID: 898 0551 9333
Passcode: MIKOM22

PERKEMBANGAN KE-1 

Bidang Kajian Filsafat:

  • Pada perkembangan tahap awal (ke-1) filsafat mempersoalkan siapakah manusia itu. Sejak Yunani Kuno hingga sekarang ini, kita tidak kunjung selesai mempermasalahkan keberadaan manusia. Setiap ilmu, terutama ilmu-ilmu sosial, memiliki asumsi tertentu tentang manusia. yang menjadi subjek kajian. keilmuannya.

PERKEMBANGAN KE-2 

  • Perkembangan tahap ke-2, filsafat mempersoalkan atau mengemukakan pertanyaan yang berkisar tentang ada atau keberadaan, tentang kehidupan dan eksistensi manusia, pikirannya, sikapnya dan aktivitasnya.
  • Apakah hidup ini sebenarnya? Apakah hidup itu semata-mata peluang pada nasib (takdir) seperti dalam lemparan dadu yang bersifat acak? Atau hidup itu absurd (muski), tanpa arah tanpa bentuk, bagaikan bergerak tapi tidak jelas hanya zigzag.

PERKEMBANGAN FILSAFAT KE-3: 

ILMU PENGETAHUAN

PERKEMBANGAN TAHAP KETIGA DAN CABANG FILSAFAT (1)

Dalam pertemuan ilmiah tingkat "tinggi" seorang ilmuwan bicara panjang lebar tentang penemuan risetnya. Setelah berjam-jam, berdiri dengan menyolok seorang peserta sambil meletakkan tangan di kedua kuping, seolah-olah tak mendengar pesan yang disampaikan pembicara. Sang pembicara tertegun dan tersinggung dan mendekatinya. Ternyata, ia baru mendengar pendapat ilmiah bila pendapat itu dikemukakan melalui cara/proses/prosedur ilmiah. Meskipun, dikutip pendapat pemenang Nobel, dan fakta-fakta, baginya tidak bermakna bila tidak jelas yang mana masalah, hipotesis, yang mana kerangka pemikiran, dan kesimpulan, yang tersusun dalam penalaran ilmiah. Tugas utama filsafat, bukan menghasilkan pernyataan filsafati (kebenaran, kebijaksanaan), melainkan menyatakan sebuah pernyataan sejelas mungkin (Jujun S. Suriasumantri, 1994).

Dari kasus di atas, maka pada tahap ketiga, filsafat banyak mengkaji epistemologi dan bahasa sebagai konsep penting. Bahasa, juga matematika (bahasa non-verbal), adalah pokok kajian filsafat abad 20. MIT (Massachussets Institute of Technology) mempunyai departemen bahasa yang amat maju.

Jadi, filsafat pada tahap ketiga, mencakup tiga segi yaitu apa yang disebut benar dan apa yang disebut salah (logika), mana yang baik dan mana yang buruk (etika), lalu apa yang indah dan apa yang jelek (estetika).

Bertambah, teori tentang ada: hakikat keberadaan zat, hakikat pikiran, dan kaitan antara zat dan pikiran (metafisika). Bertambah lagi, politik, kajian mengenai organisasi social/pemerintahan yang ideal (misalkan good government). Dan seterusnya.

CABANG-CABANG FILSAFAT

1. Epistemologi (Filsafat Pengetahuan);
2. Etika (Filsafat Moral):
3. Estetika (Filsafat Seni);
4. Metafisika;
5. Politik (Filsafat Pemerintahan):
6. Filsafat Agama:
7. Filsafat Ilmu;
8. Filsafat Pendidikan:
9. Filsafat Hukum;
10. Filsafat Sejarah:
11. Filsafat Matematika.

FILSAFAT ILMU/SPESIFIK 

  • Filsafat Ilmu adalah bagian dari epistemologi (filsafat pengetahuan) yang secara spesifik mengkaji hakikat ilmu (pengetahuan ilmiah).
  • Filsafat ilmu sering dibedakan antara ilmu-ilmu alam dan ilmu-ilmu sosial. Pembagian ini hanya pembedaan atau pembatasan bidang yang ditelaah, bukan cabang filsafat yang bersifat otonom. Keduanya mempunyai ciri-ciri keilmuan yang sama.

Filsafat ilmu ingin menjawab tiga pertanyaan tentang hakikat ilmu:

  1. Objek apa yang ditelaah ilmu? Bagaimana wujud yang hakiki dari objek tersebut? Bagaimana hubungan antara objek dengan daya tangkap manusia (seperti berpikir, merasa dan mengindera) yang membuahkan pengetahuan?
  2. Bagaimana proses yang memungkinkan ditimbanya pengetahuan yang berupa ilmu? Bagaimana prosedurnya? Hal-hal apa yang harus diperhatikan agar kita mendapatkan pengetahuan yang benar? Apa yang disebut kebenaran itu sendiri? Apakah kriterianya? Cara/Teknik/sarana apa yang membantu kita dalam mendapatkan pengetahuan yang berupa ilmu?
  3. Aksiologis. Untuk apa pengetahuan yang berupa ilmu itu dipergunakan? Bagaimana kaitan antara cara penggunaan tersebut (Ilmu) dengan kaidah-kaidah moral? Bagaimana penentuan objek yang ditelaah berdasarkan pilihan-pilihan moral? Bagaimana hubungan antara teknik prosedural yang merupakan operasionalisasi metode ilmiah dengan norma-norma moral/professional?

KESIMPULAN:

  • Pertanyaan pertama, adalah landasan ontologis; pertanyaan kedua, yaitu landasan epistemologis; dan pertanyaan ketiaga, yakni landasan aksiologis.
  • Semua ilmu, seni dan pengetahuan apa pun mengandung tiga landasan ini. Dibanding pengetahuan lain, ilmu merupakan pengetahuan yang landasan ontologis, epistemologis dan aksiologis yang jauh lebih berkembang dan dilaksanakan secara konsisten serta disiplin.
  • Tiga landasan memudahkan membedakan pengetahuan pengetahuan dalam kehidupan manusia. Dapat ditempatkan antara ilmu, seni dan agama pada wilayahnya masing-masing. Tanpa mengenali tiga ciri tersebut tidak saja tidak dapat menggunakan manfaatnya, bahkan salah dalam menggunakannya.

0 Komentar